1. MASA PRAKOLONIAL (KERAJAAN)
a.
Penyaluran tuntutan – rendah dan
terpenuhi
b.
Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan
penguasa atau pemenang peperangan
c.
Kapabilitas – SDA melimpah
d.
Integrasi vertikal – atas bawah
e.
Integrasi horizontal – nampak hanya
sesama penguasa kerajaan
f.
Gaya politik – kerajaan
g.
Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga
kerajaan
h.
Partisipasi massa – sangat rendah
i.
Keterlibatan militer – sangat kuat
karena berkaitan dengan perang
j.
Aparat negara – loyal kepada kerajaan
dan raja yang memerintah
k.
Stabilitas – stabil dimasa aman dan
instabil dimasa perang
a.
Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak
terpenuhi
b.
Pemeliharaan nilai – sering terjadi
pelanggaran ham
c.
Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk
bagi kepentingan penjajah
d.
Integrasi vertikal – atas bawah tidak
harmonis
e.
Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama
penjajah atau elit pribumi
f.
Gaya politik – penjajahan, politik
belah bambu (memecah belah)
g.
Kepemimpinan – dari penjajah dan elit
pribumi yang diperalat
h.
Partisipasi massa – sangat rendah
bahkan tidak ada
i.
Keterlibatan militer – sangat besar
j.
Aparat negara – loyal kepada penjajah
k.
Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi
mudah pecah
3. MASA DEMOKRASI LIBERAL
a.
Penyaluran tuntutan – tinggi tapi
sistem belum memadani
b.
Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM
tinggi
c.
Kapabilitas – baru sebagian yang
dipergunakan, kebanyakan masih potensial
d.
Integrasi vertikal – dua arah, atas
bawah dan bawah atas
e.
Integrasi horizontal- disintegrasi,
muncul solidarity makers dan administrator
f.
Gaya politik – ideologis
g.
Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda
tahun 1928
h.
Partisipasi massa – sangat tinggi,
bahkan muncul kudeta
i.
Keterlibatan militer – militer dikuasai
oleh sipil
j.
Aparat negara – loyak kepada
kepentingan kelompok atau partai
k.
Stabilitas - instabilitas
4. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
a.
Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak
tersalurkan karena adanya Front nas
b.
Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM
rendah
c.
Kapabilitas – abstrak, distributif dan
simbolik, ekonomi tidak maju
d.
Integrasi vertikal – atas bawah
e.
Integrasi horizontal – berperan
solidarity makers,
f.
Gaya politik – ideolog, nasakom
g.
Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan
paternalistic
h.
Partisipasi massa – dibatasi
i.
Keterlibatan militer – militer masuk ke
pemerintahan
j.
Aparat negara – loyal kepada Negara
k.
Stabilitas - stabil
5. MASA DEMOKRASI PANCASILA
a.
Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang
kemudian tidak terpenuhi karena fusi
b.
Pemeliharaan nilai – terjadi
Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM
c.
Kapabilitas – sistem terbuka
d.
Integrasi vertikal – atas bawah
e.
Integrasi horizontal - nampak
f.
Gaya politik – intelek, pragmatik,
konsep pembangunan
g.
Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI
h.
Partisipasi massa – awalnya bebas
terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi
i.
Keterlibatan militer – merajalela
dengan konsep dwifungsi ABRI
j.
Aparat negara – loyal kepada pemerintah
(Golkar)
k.
Stabilitas stabil
6. MASA REFORMASI
a.
Penyaluran tuntutan – tinggi dan
terpenuhi
b.
Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM
tinggi
c.
Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi
daerah
d.
Integrasi vertikal – dua arah, atas
bawah dan bawah atas
e.
Integrasi horizontal – nampak, muncul
kebebasan (euforia)
f.
Gaya politik - pragmatik
g.
Kepemimpinan – sipil, purnawiranan,
politisi
h.
Partisipasi massa - tinggi
i.
Keterlibatan militer - dibatasi
j.
Aparat negara – harus loyal kepada
negara bukan pemerintah
k.
Stabilitas - instabil
Sumber : http://sistempolitikindonesia.blogspot.com/2006/03/sejarah-sistem-politik-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar